Sistem penunjukkan temperature oli terdiri dari resistance sensing element (probe), indikator dan kabel-kabel (wires) untuk menghubungkan probe dengan indicator.
Setiap engine (untuk multi engine) mempunyai sistem penunjukkan sendiri. Sensing element (probe) bisa ditempatkan pada saluran outlet oil pressure pump ( disebut dengan inlet oil temperature indicator) atau pada saluran oli sebelum oil cooler (disebut dengan outlet temperature idication), akan tetapi yang banyak dipergunakan adalah dengan inlet oil temperature indication.
Temperature probe ini terdiri dari sebuah resistor yang sensitif terhadap perubahan temperature oli.
Kenaikan atau penurunan temperature oli akan menyebabkan harga tahanan dari resistor berubah.Resistor pada probe ini dihubungkan secara listrik dengan indicator dan membentuk satu kaki dari bridge circuit (rangkaian jembatan) sedangkan indikatornya terdiri dari rangkaian jembatan yang tidak balance (seimbang) dan moving coil untuk menggerakkan pointer.
Perubahan temperature pada probe akan mengakibatkan keseimbangan pada jembatan berubah, sehingga arus listrik akan mengalir dan kaki jembatan yang mempunyai resistance lebih kecil ke coil C1 dan besar kecilnya arus yang mengalir akan tergantung dari besarnya ke-tidak-seimbangan pada jembatan, hal ini akan menentukan besar kecilnya defleksi dari pointer yang dihubungkan secara mekanik dengan coil C1 dan hasilnya menunjukkan temperatur oli.
Coil C2 dihubungkan dengan satu kaki jembatan yaitu untuk kompensasi perubahan temperatur di sekeliling indikator. Skala penunjukkan yang sudah di kalibrasikan pada indikator berkisar antara 25C sampai 150°C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar