Kamis, 05 November 2015

FUEL QUANTITY INDICATOR (basic)


 
Fuel quantity indicator adalah suatu instrument penunjuk jumlah bahan bakar pada pesawat udara.Untuk operasi pesawat terbang, penunjukkan jumlah bahan bakar yang tepat setiap saat di dalam tangki sangat diperlukan agar penerbangan dapat mengoperasikan pesawatnya sesuai dengan jumlah bahan bakar yang ada. Penunjukan jumlah ini biasa dalam satuan volume atau satuan berat, akan tetapi umumnya mempergunakansatuan berat, karena mempunyai dua keuntungan, yaitu:
 
1) Satuan berat mengukuri jumlah bahan bakar yang sebenarnya dapat dipakai untuk operasi suatu engine dimana satuan berat tidak dipengaruhi oleh density (kepadatan) dan temperatur.
2) Bahan bakar dapat langsung memberikan figur dalam gross weight (berat keseluruhan) dari suatu pesawat.
 

Beberapa tipe Fuel Quantity Indicator;
1)  Direct Reading Indicator (System Penunjukkan Langsung)
 
 
Sistem ini merupakan sistem yang paling sederhana.Sistem ini menggunakan pelampung yang bergerak naik turun di atas permukaan bahan bakar di dalam tangki sebagai penggerak bevel gear untuk memutar magnet. Pada ujung lainnya di luar tank terdapat pointer yang juga terbuat dari magnet, sehingga pergerakan dari magnet di dalam tank yang sesuai dengan tinggi rendahnya permukaan bahan bakar akan diikuti oleh pointer dan memberikan penunjukkan jumlah bahan bakar di dalam tank.

2)  D.C. Electrical Indicator
 
Terdiri dari pelampung, transmitting arm dan resistor.Pelampung bergerak naik turun sesuai dengan tinggi rendahnya permukaan bahan bakar di dalam tank, gerakan ini diteruskan oleh transmitter arm untuk menunjukkan besar kecilnya harga dari resistor.
Indicator yang digunakan adalah suatu moving magnet instrument. Perubahan jumlah bahan bakar di dalam tank akan mengakibatkan perubahan harga tahanan dari transmitter, sehingga menyebabkan perubahan besar arus yang mengalir melalui coil A dan B pada
indicator. Besar kecilnya arus pada coil tersebut akan menentukan besar kecilnya medan magnet yang timbul. Permanen magnet yang jadi satu dengan pointer akan bergerak ke arah coil yang mempunyai medan magnet lebih besar.
 


 
Pada keadaan kosong maka harga tahanan transmitter lebih besar dari tahanan R, arus listrik melalui coil A lebih besar, sehingga pointer bergerak ke arah E (Empty).
 
Dalam keadaan setengah penuh, harga tahanan transmitter sama besar dengan R, sehingga arus listrik pada kedua coil mengalir sama besar , medan magnet yang timbul juga sama besar dan akibatnya posisi pointer berada di tengah-tengah. Apabila tank diisi penuh, maka harga tahanan transmitter lebih kecil dari R, arus listrik yang mengalir melalui coil B lebih besar dan medan magnet yang timbul juga mengalir lebih besar, akibatnya pointer mengarah ke F (Full) dan satuan volume (gallon atau liter).
 
Kerugian dari sistem ini:
Tank transmitter mempunyai komponen-komponen bergerak, hal ini dapat menyebabkan bahaya, khususnya kontak antara transmitter arm dan resistor yang dialiri arus listrik (bahaya percikan bunga api).
Penunjukkan tidak tepat dengan perubahan posisi dari pesawat.
Ekspansi bahan bakar di dalam tank akibat pertambahan temperature menjadikan penunjukkan inikator bertambah yang sebenarnya tidak tambah.
 

 
3)  Capacitor Fuel Quantity Indicator

Dalam evolusi pengukuran jumlah bahan bakar, capacitance bridge sistem mempunyai banyak keuntungan. Pada prinsipnya capasitance bridge adalah sebuah balanced circuit (Rangkaian keseimbangan), terdiri dari : Inductor A-B,
Capasitor C 1,inductor B-C, Capasitor C2
, dan indikator.
 

 

Apabila harga dari kedua inductor dan kedua capasitor sama besar, maka jembatan tersebut dalam keadaan seimbang (balanced), karena phase dari kedua rangkaian ini adalah 180 derajat satu sama lain, akibatnya tidak akan ada arus listrik yang mengalir melalui indikator. Kapasitas dari suatu capasitor tergantung pada:
 
  • Luas permukaan dari plat capacitor. (A)
  • Jarak antar kedua plat. (d)
  • Besarnya dielektric constant (dielektrik konstanta) dari media pemisah kedua plat tersebut. (e)



Capasitor ini yang dipakai untuk pengukuran jumlah bahan bakar dibuat dari dua buah plat atau lebih yang dibentuk melingkar berbentuk silinder (disebut dengan sensing probe) dimana plat bagian luar berlubang-lubang sehingga bahan bakar diantara kedua plat dan di luar lingkaran saling berhubungan.
 
Luas permukaan dari plat dan jarak antar kedua plat tersebut adalah tetap, jadi hanya dielektrik konstanta yang dapat berubah.
 
Udara adalah sebagai dielektrik pemisah apabila tank dalam keadaan kosong, dimana konstanta-nya satu, dan bahan bakar sebagai dielektrik pemisah pada saat tank penuh dengan dielektrik konstant-nya kira-kira dua.
 
Apabila tank terisi penuh, probe akan mempunyai kapasitansi yang jauh lebih besar daripada waktu tank dalam keadaan kosong, dan pada setiap keadaan dari isi tank antara penuh dan kosong akan memberikan suatu perubahan kapasitansi yang bertautan.
 
Apabila kapasitas dari probe berubah karena perubahan permukaan bahan bakar, amplifier akan menerima signal bahwa jembatan tidak seimbang. Amplifier akan memperbesar signal tersebut, yaitu untuk memberikan energi listrik yang cukup pada satu gulungan (variable phase winding) dari servo motor dua phase pada indikator dan gulungan satunya lagi yang disebut dengan fixed phase winding mendapat arus listrik yang selalu konstan pada transformer dari rangkaian jembatan, akan tetapi Phase-nya dipindahkan 900C dengan menggunakan capacitor dihubungkan seri. Servo motor ini tidak hanya memutar pointer, melainkan juga menggerakkan rebalancing potentiometer agar supaya pointer berhenti menunjuk pada posisi yang tepat setelah jembatan seimbang.
 
 
Cara penyetelan :
Pertama : Tank dikosongkan, kemudian empty adjustment potentiometer digerakkan hingga indicator menunjuk pada posisi empty.
Kedua : Tank diisi penuh, kemudian full adjustment potentiometer digerakkan hingga indicator menunjuk pada posisi full.
 

Fuel flowmeter dipergunakan untuk menunjukkan pemakaian hahan bakar selama engine bekerja dalam satuan lbs/jam atau Kg/jam. Instrumen ini pada umumnya dipergunakan pada pesawat-pesawat multi engine yang besar, akan tetapi pada pesawat-pesawat kecil juga kadang-kadang dapat kita jumpai.
 
 
 
Prinsip Kerja:
 
Suatu tupical fuel low meter yang dipergunakan pada piston engine terdiri dari sebuah flowmeter transmitter dan sebuah indicator.
Transmitter ini biasanya dihubungkan dengan saluran bahan bakar yang keluar dari karburator menuju fuel feed valve. Bahan bakar masuk melalui fuel inlet yang diarahkan pada matering vane, akan mengakibatkan vane bergerak berputar (swing ) pada porosnya. Apabila gaya yang timbul akibat aliran bahan bakar sama besar dengan tensi dari spring, maka vane akan berhenti bergerak.
 
 
Dengan berubahnya posisi vane akan mengakibatkan perubahan posisi rotor yang dialiri arus listrik di dalam stator yang berupa coil dihubungkan segitiga. Pada stator akan timbul signal yang kemudian dikirimkan ke stator dari indicator, sehingga rotor dari indikator akan bergerak sebesar gerakan rotor transmitter dan apabila sudah sama akan berhenti pada posisi tersebut. Rotor dari indikayor ini dipergunakan untuk menggerakkan pointer dan memberikan penunjukkan pada skala yang sudah dikalibrasikan menjadi jumlah bahan baker yang mengalir setiap jam
 

 
 
 
 


 









 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar