Senin, 16 November 2015

SISTEM NAVIGASI PADA PESAWAT UDARA

Semua pesawat udara dilengkapi dengan system navigasi agar pesawat tidak tersesat dalam melakukan penerbangan. Panel - panel instrument navigasi pada kokpit pesawat memberikan berbagai informasi untuk system naviigasi mulai dari informasi tentang arah dan ketinggian pesawat. Pengecekan terhadap instrument system navigasi harus teliti dan seketat mungkin.
 
Sebagai contoh kejadian yang menimpa adam air pada bulan februari 2006 sewaktu menjalani penerbangan dari bandara soekarno - hatta menuju bandara hasanuddin di makasar. Ketidak telitian piak otoritas penerbangan yang mengijinkan pesawat adam air terbang dengan system navigasi yang tidak berfungsi menyeabkan paesawat adam air berputar - putar di udara tanpa tahu arah selama tiga jam, sebelum mendarat darurat di bandara El tari nusa tenggara timur. Kesalahan akibat tidak berfungsinya system navigasi adalah kesalahan yang fatal dalam dunia penerbangan. Sanksi yang diberikan adalah dicabutmya ijin operasi bagi maskapai penerbangan yang melanggar.
 
Fasilitas navigasi di bandara
 
Fasilitas navigasi dan pengamatan adalah salah satu prasarana penunjang operasi bandara. Faasilitas ini dibagi menjadi dua kelompok peralatan, yaitu :
1.  Pengamatan penerbangan
2.  Rambu udara radio
 
1.  Peralatan pengamatan penerbangan
Peralatan pengamatan penerbangan terdiri dari :
 
 

a.  Primary surveillance radar (psr)
PSR merupakan peralatan untuk mendeteksi dan mengetahui posisi dan tata target yang ada di sekelilingnya secara pasif, dimana pesawat tidak ikut aktif jika terkena pancaran sinyal RF radar primer. Pancaran tersebut dipantulkan oleh badan pesawat dan dapat diterima di system penerima radar.
 
b.  Secondary surveillance radar (ssr)
SSR merupakan peralatan untuk mendeteksi dan mengetahui posisi dan data target yang ada disekelilingnya secara aktif, dimana pesawat ikut aktif jika menerima pancaran sinyal RF radar sekunder. Pancaran radar ini berupa pulsa - pulsa mode, pesawat yang dipasangi transponder, akan menerima pulsa - pulsa tersebut dan akan menjawab berupa pulsa - pulsa code ke system penerima radar.
 
c.  Air traffic control automation (atc automation) terdiri dari RDPS, FDPS. ADBS-B Processing dan ADS-C processing
 
d.  Automatic dependent surveillance broadcast (ADS-B) dan Automatic dependent surveillance contract (ADS-C)
Merupakan teknologi pengamatan yang menggunakan pemancaran informasi posisi oleh pesawat sebagai dasar pengamatan.
 
e.  Airport survace movement ground control system (ASMGCS)
 
f.  Global navigation satellite system
 
 
2.  Peralatan rambu udara radio
 
Peralatan rambu udara radio yaitu peralatan navigasi udara yang berfungsi memberikan signal informasi berupa bearing (arah) dan jarak pesawat terhadap Ground Station, yang terdiri dari peralatan:
 

a.  Non Directional Beacon
Fasilitas navigasi penerbangan yang bekerja dengan menggunakan frekuensi rendah (low frequency) dan dipasang pada suatu lokasi tertentu didalam atau diluar lingkungan Bandar udara sesuai fungsinya.
 
b.  VHF Omnydirectional Range (VOR)
Fasilitas navigasi penerbangan yang bekerja dengan menggunakan frekuensi radio dan dipasang pada suatu lokasi tertentu didalam atau diluar lingkungan Bandar udara sesuai fungsinya.
 
c.  Distance Measuring Equipment (DME)
Alat bantu navigasi penerbangan yang berfungsi untuk memberikan panduan / informasi jarak bagi pesawat udara dengan station DME yang dituju (stant range distance)
 
 Penempatan DME pada umumnya berpasangan (collocated) dengan VOR atau Glide Path ILS yang ditempatkan didalam atau diluar lingkungan Bandar udara tergantung fungsinya.
 
 
Autopilot
 
Pilot otomatis (dari bahasa inggris; autopilot) adalah system mekanikal, elektrikal, atau hidrolik yang memandu sebuah kendaraan tanpa campur tangan dari manusia. Umumnya pilot otomatis dihubungkan dengan pesawat, tetapi pilot otomatis juga digunakan dikapal dengan istilah yang sama. Sistem pilot otomatis pertama diciptakan oleh Sperry Corporation pada tahun 1912. Lawrence Sperry (anak dari penemu ternama Elmer Sperry) mendemonstrasikan dua tahun kemudian pada 1914 serta membuktikan kredibilitas penemuannya itu dengan menerbangkan sebuah pesawat tanpa disetir olehnya. pilot otomatis menghubungkan indicator ketinggian menggunakan giroskop  dan kompas magnetic ke rudder, elevator dan aileron.
 
Sistem pilot otomatis tersebut dapat menerbangkan pesawat secara lurus dan rata menurut arah kompas tanpa campur tangan pilot, sehingga mencakup 80% dari keseluruhan beban kerja pilot dalam penerbangan secara umum. Sistem pilot otomatis lurus dan rata ini masih umum sekarang ini, lebih murah dan merupakan jenis pilot otomatis yang paling dipercaya. Sistem tersebut juga memiliki tingkat kesalahan terkecil karena kontrolnya yang tidak rumit. Awak pesawat yang bekerja didalam pesawat boeing 777 hanya mengawasi dan mengecek system autopilot, karena seua peralatan beroperasi secara otomatis.
 
 
Kontrol lalu lintas udara
 
Segala aktifitas pengaturan lalulintas udara dikendalikan dari ruang air traffic control. Sedangkan ruang air traffic control sendiri terdiri dari empat unit tugas, yaitu :
1. Data Analizing Room
2. En-Route Control Unit
3. Pilot Unit
4. Terminal Control Unit
 
Pada ruang air traffic control bekerja para petugas pengatur lalulintas udara (air traffic controller) yang bertugas memantau dan mengarahkan lalulintas pergerakan semua pesawat yang terpantau diangkasa. Dalam menjalankan tugasnya, para petugas pengatur lalulintas udara memantau pergerakan pesawat dari alat air traffic control display.
 
 

1 komentar:

  1. Easy "water hack" burns 2 lbs OVERNIGHT

    At least 160k men and women are utilizing a easy and secret "water hack" to drop 1-2lbs every night as they sleep.

    It's very simple and works on anybody.

    Here are the easy steps for this hack:

    1) Take a clear glass and fill it with water half glass

    2) And now learn this crazy hack

    and you'll become 1-2lbs skinnier the next day!

    BalasHapus